28 September, 2010

Marketing Genius, Marketing Masa Depan

Untuk memimpin masa depan, diperlukan cara bermarketing yang jenius. Untuk itu diperlukan kemampuan untuk memandang masa depan secara intelejen (cerdas) dan secara imajinatif. Kedua cara pandang ini harus dipadukan jika kita ingin menerapkan marketing yang jenius. Contoh perusahaan yang mampu melakukan hal ini adalah Nokia dan Nike.
Kedua cara pandang ini memiliki komponen-komponen tersendiri, kira-kira seperti ini :
marketing-genius_rayyan.jpg
Sekarang coba kita cari contoh nyata untuk beberapa komponen, misalnya merek yang mampu menginspirasi dan mampu menimbulkan emosi bagi penggunanya, masih ingat dengan produk Nike Air. Sepatu Nike Air sempat booming karena penggunanya merasa sangat nyaman menggunakannya, pengguna juga merasa kemampuan teknis bermain basketnya bertambah saat menggunakan Sepatu Nike Air dan tentu saja merasa seperti Michael Jordan ( ikon sepatu nike air saat itu).
Komponen lainnya adalah produk berwawasan individual dan mampu membuat pengguna memunculkan ide baru bagi perubahan produk itu sendiri. Kita ambil contoh Nokia, mengapa Nokia sangat digemari pada awal kemunculan telepon selular di Indonesia ? Salah satu faktornya adalah kemudahan penggunaanya, hampir semua orang mampu mengoperasikan HP produksi Nokia, tidak heran Nokia memperoleh julukan HP Sejuta Umat. Tak hanya itu Nokia juga mampu memproduksi HP untuk semua segmen baik itu dari segi usia, desain, fitur dan lain-lain. Salah satu sebab orang tidak memakai Nokia adalah karena bosan dengan merek Nokia (contohnya saya he he :P )
Komponen terakhir adalah melihat kebutuhan langsung pelanggan sekaligus menciptakan komunitas pengguna produk kita. Esensi dari komponen ini adalah produk yang diluncurkan itu sebenarnya adalah hasil masukan, kritik, ide yang muncul dari pengguna atau calon pengguna produk kita. Masuk akal memang karena hanya pelanggan sendiri yang tahu persis produk seperti apa yang diinginkannya. Istilah lainnya adalah Crowdsourcing. Contoh nyata penerapannya seperti membuat forum-forum & blog, dari hasil diskusi atau obrolan para pengunjung dapat disaring berbagai ide, saran dan kritik. Jadi biarkan komunitas membantu anda, senada dengan artikel ini.
Kira-kira seperti itulah konsep Marketing Genius dari buku berjudul sama karangan Peter Fisk, bagaimana pendapat kamu ? Ada masukan atau komentar ?
Ditandai sebagai:

3 Tanggapan - tanggapan

Berlangganan komentar dengan RSS.
  1. amir berkata, pada Maret 7, 2008 at 9:25 pm
    Betul mas. Tapi biasanya ada juga oknum-oknum dari layanan produk yang membuat pelanggan kesal, padahal wah kalo ketahuan pimpinan mah bisa di kasih surat peringatan tuh, tapi biasanya pelanggannya baik2 ? :)
  2. apiq berkata, pada Maret 10, 2008 at 5:18 am
    yup,
    tulisan Rayyan lebih bagus dari LD aslinya,
    bahkan bisa lebih bagus dari buku aslinya,
    Saya ingin nulis buku
    Rayyanating Genius.
    Gimana?
  3. Rayyan Sugangga berkata, pada Maret 10, 2008 at 6:28 am
    Instruktur LD sekaligus Instruktur Badmintonnya siapa dulu dong … Hormat kepada suhu he he he